Surat Terpilih untuk Februari oleh Alpin Maulana

0
0
Deskripsi

Pada secarik surat yang dibaca ratusan mata, sampaikanlah salamku wahai lembayung senja. Berikanlah kehangatan padanya di malam dingin, jangan biarkan air mata menghangatkan pipinya, berikanlah pelukan sekalipun dengan tangan yang lain dan langit basahilah kemarau di hatinya.

Salam, 
Alpin Maulana (@alpiinmaulana)

Surat untuk Februari 2024 
Pecandu buku di KaryaKarsa

"Jika perasaan sulit disuarakan maka suratkanlah"
 

post-image-65df5c36b727d.jpg

 

SURAT UNTUK FEBRUARI

Pada secarik surat yang dibaca ratusan mata, sampaikanlah salamku wahai lembayung senja. Berikanlah kehangatan padanya di malam dingin, jangan biarkan air mata menghangatkan pipinya, berikanlah pelukan sekalipun dengan tangan yang lain dan langit basahilah kemarau di hatinya.

Matahari menaiki tangga langit, bersama dengan jiwa bapak, seorang ibu kehilangan sebagiannya, dan kau datang, seperti hujan kecil yang meneduhkan kemarau, aku tak berharap, semua terlihat sama di mataku, orang-orang bersedih sebab kehilangan, sedangkan aku menyemai hatimu yang akhirnya tumbuh di tanah orang lain dan di ladang gadisku membusuk.

Malam disulami hujan, menutupi nyala bintang, melindungi bulan dari kecantikannya, kesepian membuka jendela rumahmu, dipenuhi barang pecah belah, yang setiap kali jatuh, aku berusaha membuatnya utuh, yang setiap kali tergores, aku berusaha tetap membuatnya berkilau, dan kau sering menyebutnya hati.

Dalam kehidupan, apa seseorang diwajibkan atas bahagia? orang-orang menyelamatkan dirinya sendiri, bahkan dari yang mencintainya, aku tidak meminta apa pun, menerima atas bagianku adalah cinta dariku.

Dirimu adalah senja di cakrawala, aku lebih suka menjadi tukang foto yang bisa mengambil cantiknya, tanpa harus memilikinya.
Jaga dirimu dengan baik, sebagaimana aku menjagamu dengan baik.

#pecandubukudikaryakarsa
#suratuntukfebruari2024
#pecandubuku

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Surat Terpilih untuk Februari oleh Nita Bonita Rahman
0
0
Aku mengibaratkan tubuhku adalah rumah, dan yang mencintaiku akan selalu menjadikanku tujuan pulangnya. Di dalamku ada sebuah ruang yang dindingnya terbuat dari kasih sayang, kini ruang itu tengah dihuni seseorang, menginjak empat bulan usianya kini, dan harapanku dia akan terus tumbuh tidak hanya di Februari namun hingga nanti. Ruang itu bernama Rahim.Salam,  Nita Bonita Rahman (@nitabonitabon)Surat untuk Februari 2024  Pecandu buku di KaryaKarsa
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan